Senin, 13 Juni 2011

Investor Prancis dan Cina Bangun Pabrik Semen Baru


TEMPO Interaktif, Jakarta - Produsen semen terbesar asal Prancis dan Cina berencana membangun pabrik semen di Indonesia. Produsen semen Prancis, Lafarge Cement, sedang menjajaki investasi untuk membangun pabrik di Jawa Timur. Sedangkan produsen semen Cina, China Triumph International Engineering Co. Ltd (CTIEC), akan membangun pabrik di Grobogan, Jawa Tengah.


Namun, Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, menginginkan Lafarge membangun pabrik di luar Jawa. Alasannya, dengan pembangunan itu akan tercipta pemerataan pembangunan industri. Apalagi saat ini pembangunan mulai lebih banyak diarahkan ke luar Jawa. Alternatif lain selain Jawa adalah di Langkat, Sumatera Utara.


Lafarge sudah menginvestasikan dana US$ 300 juta untuk membangun pabrik berkapasitas 1,6 juta ton per tahun di Aceh. Rencananya pabrik baru itu akan memiliki kapasitas sama dengan pabrik di Aceh. Tapi nilai investasi baru itu belum diketahui. "Mereka sedang menghitung investasi yang dibutuhkan," ujar Hidayat.


Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur, Panggah Susanto, mengatakan, pembangunan pabrik milik China Triumph di Grobogan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton per tahun. "Nilai investasinya mencapai US$ 350 juta.”


Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia, Urip Timuryono, memprediksi, tahun ini konsumsi semen naik sekitar 7,5 persen menjadi 43 juta ton dari 40 juta pada tahun lalu. "Konsumsi semen masih dominasi pulau Jawa sebesar 65 persen, Sumatera sudah 29 persen, Kalimantan dan Sulawesi sebanyak 10 persen.”


Urip mengatakan, tahun ini permintaan semen yang cukup tinggi mengikuti pertumbuhan properti yang terus berkembang. Urip menjelaskan, rata-rata produksi semen secara nasional per tahun mencapai 66 juta ton. Dari jumlah ini sebanyak 43 juta ton diserap di dalam negeri dan sisanya untuk ekspor.


Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kapasitas produksi semen tahun ini 52 juta ton. Produksi tahun lalu 40,7 juta ton. Pada 2012-2013, kapasitas industri semen bakal bertambah 6,8 juta ton menyusul investasi tiga produsen: PT Semen Gresik Indonesia 2,5 juta ton pada 2012, PT Semen Tonasa 2,5 juta ton pada 2011, dan PT Holcim Indonesia 1,8 juta ton pada 2014.


Meski ekspansi produsen dan pasar terus bertumbuh, ekspor semen diprediksi tidak maksimal. Ekspor tahun ini sekitar 1,5 juta ton, turun dari ekspor tahun lalu sekitar 1,5-2 juta ton. Tipe tekstur semen yang padat membuat ekspor relatif sulit. “Ongkos angkut untuk ekspor mahal tapi harus dijual lebih murah. Ini akan cenderung menggerus margin produsen," kata Urip.

Lafarge Ngotot Bangun Pabrik Semen di Jawa Timur

JAKARTA--MICOM: Produsen semen asal Prancis Lafage telah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik semen di Jawa Timur. Lafarge baru menyelesaikan pembangunan kembali pabrik di Aceh yang terhantam tsunami pada Desember 2004.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela pameran keramik, kaca, dan bahan bangunan di Plaza Kemenperin, Jakarta, Selasa (7/6).

"Saya ingatkan resikonya besar karena di Jawa persaingannya sangat ketat. Syarat Amdal-nya juga lebih ketat," ujar Hidayat.

Hidayat sebetulnya mengharapkan Lafarge menginvestasikan uangnya untuk pabrik semen di luar Pulau Jawa. Sebab, pemerintah memang tengah mendorong industrialisasi di luar Jawa.

Lafarge sendiri baru saja mengoperasikan kembali pabrik mereka yang terhantam tsunami Aceh, Desember 2004. Pabrik di Lhoknga yang selesai dibangun Maret 2011 tengah memulai produksi percobaan. Pabrik berkapasitas 1,6 juta ton per tahun tersebut menghabiskan dana sekitar US$300 juta.

Menurut Dirjen Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto, sebelumnya Lafarge juga telah menyampaikan minatnya untuk membangun pabrik di Langkat, Sumatera Utara. "Sekarang sedang menjajaki bahan bakunya. Kira-kira kapasitasnya 1,5 juta ton. Nilai investasinya US$275 juta," katan Panggah.


Bupati undang Lafarge investasi pabrik semen di Kab. Malang

MALANG: Bupati Malang Rendra Kresna mengundang Lafarge, salah satu produsen semen terbesar di dunia asal Perancis, untuk investasi di daerah tersebut dengan mendirikan pabrik semen.

Di temui di sela-sela Kirab Adipura, hari ini, Bupati mengatakan pihaknya akan menyurati Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menginformasikan bahwa Kab. Malang tertarik untuk menerima Lafarge investasi di daerah tersebut.

“Kami mempunyai keunggulan bila dibandingkan daerah lain karena sudah feasibility study (FS) terkait dengan kapasitas bahan baku semen di daerah ini,” kata Rendra Kresna hari ini.

Seperti diberitakan harian ini, Lafarge menjajagi pembangunan pabrik semen dengan perkiraan investasi US$300 juta di Jawa Timur.

Menurut Bupati, semua bahan baku semen ada di Kab. Malang. Bahan-bahan baku berada di kawasan perbukitan kapur, yakni di Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Donomulyo, Gedangan, Wajak, dan Pagak.

Bahan-bahan dimaksud, yakni pasir, tanah liat, pasir kuarsa, dan batu kapur. Deposit batu kapur di Kab. Malang mencapai 600 tahun dengan asumsi pabrik semen berproduksi 2 juta ton per tahun, sedangkan deposit tanah liat mencapai 60 tahun dengan asumsi masa produksi yang sama.

Asumsi itu jika memperhitungkan juga pemanfaatan tanah milik Perhutani. “Tapi tanah liat tersebut kan bisa didapatakan dari daerah lain, seperti Blitar dan Lumajang, jika bahan terserbut di Kab. Malang sudah habis dieksploitasi.”