Minggu, 12 Desember 2010

Semen Tonasa Targetkan Produksi 6 Juta Ton

Produsen semen PT Semen Tonasa menargetkan pada 2011 sudah bisa memproduksi semen dengan kapasitas 6 juta ton per tahun. Saat ini kapasitas produksi dari pabrik Tonasa II, III, dan IV total 3,480 juta ton per tahun.

Kini sudah dimulai pembangunan pabrik semen Tonasa V berkapasitas 2,5 juta ton per tahun. Bila pabrik Tonasa V sudah beroperasi maka kapasitas produksi mencapai lebih dari 6 juta ton per tahun dengan power plant 120 megawatt (MW).

Direktur PT Semen Tonasa, Sattar Taba, Jumat (23/10), kepada wartawan yang mengikuti media visit di PT Semen Tonasa menyatakan, selain pembangunan pabrik V, PT Semen Tonasa juga menyiapkan pembangunan power plant dengan kapasitas 2 x 35 MW. Sementara ini power plant yang tersedia berkapasitas 50 MW.

Saat ini PT Semen Tonasa menguasai market share 47 persen di wilayah Indonesia timur dengan pertumbuhan 7-8 persen. Produksi sudah terserap pasar, terutama untuk PLTA, pembangunan jalan cor beton dan dam air. Khusus proyek jalan cor beton PT Semen Tonasa memasok semen untuk pembangunan jalan dari Maros hingga Pare-pare sekitar 200 kilometer.

"Kami akan ekspor lagi ketika pasar dalam negeri lesu. Tapi selama ini produksi sudah terserap habis untuk pasar domestik dan konstan. Pasarnya sudah ada termasuk ke Timor Leste 10.000 ton per bulan dengan uang kontan," tuturnya.

Omzet PT Semen Tonasa mencapai Rp 2,3 triliun per tahun diharapkan meningkat menjadi Rp 5 triliun per tahun. Wilayah pemasaran meliputi 13 provinsi di kawasan Indonesia timur tersebar di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Sebelumnya, semen Tonasa juga diekspor ke Banglades, Singapura, Vietnam, Nigeria, Timor Leste, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Kamboja, dan Afrika. Keuntungan produksi di PT Semen Tonasa adalah bahan baku masih melimpah, di antaranya 1.351,6 juta ton batu kapur dan 152,4 juta ton tanah liat.

"Perkiraan persediaan bahan baku itu bisa dimanfaatkan hingga lebih dari 100 tahun," kata Sattar.

Agar efisien dan lebih menguntungkan, dilakukan optimalisasi margin dan penguasaan market share oleh manajemen PT Tonasa. Biaya bahan baku bisa murah karena tersedia di sekitar lokasi pabrik. Selain itu, dilakukan perluasan kapasitas dan penambahan produksi serta peningkatan sistem manajemen. Upaya lain ditempuh juga dengan penggunaan kapal curah yang menekan biaya hingga 50 persen dibandingkan menggunakan kapal kargo.

"Dengan kapal curah bisa tiga rit per bulan, sementara kapal kargo hanya satu rit," papar Sattar. Selain perluasan produksi, packing plant juga dibangun di Papua dengan kapasitas 300.000 ton per tahun. Packing plant tersedia juga di Palu, Ambon, Bali, Bitung, Samarinda, Makassar, Banjarmasin, dan Bringkassi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar