Senin, 17 Januari 2011

Harga Batubara 2011 Diprediksi Capai USD 115/MT



Jakarta – TAMBANG. Memasuki 2011, harga batubara nampaknya sulit untuk dibendung menembus level USD 100/MT (metrikton). Mega Capital Indonesia bahkan memprediksi harga ”emas hitam” itu bakal naik 16%, mencapai level USD 115/MT pada 2011.

Sejumlah faktor diantaranya curah hujan yang masih cenderung abnormal, diikuti demand yang akan terus menguat, diyakini akan membuat prospek batubara bakal semakin kinclong di Tahun Kelinci.

Seperti diungkapkan Head of Research Mega Capital Indonesia, Danny Eugene, Jumat, 7 Januari 2011, setelah mencatatkan kenaikan sebesar 39% pada 2010 lalu, tahun ini ia memproyeksikan harga batubara kembali mencatatkan kenaikan sebesar 16%.

”Harga rata-rata batubara untuk 2011 kami perkirakan mencapai level USD 115/MT, lebih tinggi dibanding harga rata-rata 2010 yang mencapai USD 98.97/MT,” ujarnya.

Selama lima tahun terakhir, lanjut Danny, dari 2005-2010 harga rata-rata batubara mengalami kenaikan sebesar CAGR 15,7%. Yakni dari USD 47,67/MT pada 2005 ke level USD 98,97/MT.

”Untuk lima tahun mendatang, dari 2010-2015, kami proyeksikan harga rata rata batubara akan mencapai USD 126/MT atau naik dengan CAGR sebesar 5%,” tambahnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Supriatna Suhala mengatakan, pada 2011 demand batubara akan semakin menguat. Pemburu batubara Indonesia bukan hanya datang dari Asia, tetapi juga Eropa.

Namun, ujarnya, harus diwaspadai adanya sejumlah keterlambatan produksi, akibat curah hujan yang cenderung abnormal, yang akan berlanjut hingga tahun ini.

”Produsen batubara harus menambah peralatan untuk mengeringkan tambang, dan memaksimalkan produksi disaat kering (tidak hujan, red),” jelasnya.

Kondisi demand yang terus strong dan pelambatan produksi, serta penambahan biaya yang harus dilakukan kalangan produsen, menjadi faktor pengerek harga batubara di 2011.

Sejauh ini, konsumen terbesar batubara Indonesia masih dipegang Jepang di posisi pertama, dan India sudah berada di posisi kedua menggeser Korea Selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar