Jumat, 14 Januari 2011

Produksi Batubara Naik , Harga di Pasar Internasional 100 Dollar AS Per Ton




Saat ini kondisi industri pertambangan batu bara sedang bergairah. Hal ini ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan melejitnya harga bahan tambang itu di pasar internasional. Kondisi tersebut memicu peningkatan produksi batu bara di Indonesia.

”Produksi batu bara nasional 2010 diperkirakan meningkat 20 juta dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu di sela- sela seminar bertema ”Perkembangan Pertambangan Indonesia 2010” di Jakarta, Senin (24/5).

Berdasarkan catatan APBI, produksi batu bara nasional tahun 2009 sebesar 300 juta ton, termasuk dari pertambangan ilegal atau tidak terdaftar oleh pemerintah.

Angka ini diperoleh dari laporan para anggota asosiasi dan hasil pemantauan di lapangan. ”Dalam setahun, hasil produksi batu bara dari tambang ilegal sekitar 40 ton,” ujarnya.
Selama Januari-Februari 2010 tercatat produksi batu bara telah mencapai 59 juta ton dan sekitar 12 juta ton di antaranya merupakan hasil produksi dari penambangan ilegal atau kuasa pertambangan yang tidak terdaftar di pemerintah pusat.

Pihaknya, ujar Bob, memperkirakan produksi batu bara secara nasional tahun ini mencapai 320 juta ton. Ini berarti ada peningkatan 20 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adaro, misalnya, produksinya naik 4 juta ton. ”Dari perusahaan-perusahaan batu bara skala besar saja kenaikan produksinya sudah 15 juta,” ujarnya.

Kondisi pasar bagus

Menurut Bob, peningkatan produksi ini didorong kondisi pasar yang sedang bagus. Di China dan India, misalnya, kebutuhan batu bara terus meningkat pesat. ”Batu bara diminati di mana-mana. Kami ingin memenuhi permintaan ekspor, jadi eksplorasi dan eksploitasi jalan terus,” ujarnya.

Tingginya permintaan itu memicu melejitnya harga batu bara. Saat ini harga batu bara di pasar internasional sekitar 100 dollar AS per ton. Padahal, tahun lalu harga batu bara hanya mencapai 70 dollar AS per ton. ”Tentu harga ini dipengaruhi suplai batu bara. Jika pasokan melimpah, harga akan turun,” ujar Bob.

Dengan kenaikan produksi itu, kewajiban pasok dalam negeri tahun ini diperkirakan mencapai 90 juta ton atau 30 persen dari total produksi batu bara.

Adapun penyerapan pasar domestik 60 juta ton. Jadi ada kelebihan 30 juta ton. ”Market sendiri yang berjalan mekanismenya,” katanya.

Sementara itu, Direktur Bina Usaha Pertambangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Gatot Aryanto menjelaskan, dalam menetapkan target produksi, pihaknya menghitung sesuai kemampuan produksi perusahaan tambang batu bara skala besar.

”Jadi, domestic market obligation batu bara akan terserap di pasar domestik,” katanya. Namun, bila ada kelebihan pasokan batu bara untuk domestik, kelebihan pasok itu akan diserahkan kepada mekanisme pasar. Jaminan pasokan batu bara untuk domestik diperlukan untuk mendukung kelistrikan dan industri dalam negeri.

Produksi batubara nasional pada akhir September 2010 mencapai 280 juta ton, atau 90% dari perkiraan produksi tahun ini.

Produksi batubara nasional pada akhir September 2010 mencapai 280 juta ton, atau 90% dari perkiraan produksi tahun ini.

Peningkatan produksi ini dipicu oleh melonjaknya permintaan yang menggiring produsen menggenjot produksinya tahun depan. Produksi batubara nasional kemungkinan akan mencapai 340 juta ton pada tahun 2011 dari tahun ini yang diperkirakan sebesar 310 juta ton.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Bob Kamandanu. Tahun ini, APBI mematok produksi batubara nasional sebesar 320 juta ton.

Produsen batubara nasional memang terus menggemukkan produksi batubaranya untuk memenuhi permintaan lokal maupun domestik. India akan melampaui Jepang sebagai negara pengimpor batubara terbesar di dunia dari Indonesia.

Tahun 2011 mendatang, Indonesia bakal menjadi negara pengekspor batubara terbesar di dunia setelah Australia. Produksi tahun ini kemungkinan akan lebih rendah dari target semula karena tingginya curah hujan dan kuatnya permintaan batubara India. Hal ini berpotensi menggiring harga batubara menembus US$ 102 per ton pada akhir tahun ini dan rata-rata menyentuh US$ 90-100 per ton pada tahun 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar