Jumat, 14 Januari 2011

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan produksi batubara mencapai 113 MT pada 2013



PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan produksi batubara mencapai 113 MT pada 2013.

Hal itu disampaikan manajemen BUMI dalam materi paparan publik investor summit 2010 yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/11). BUMI memiliki cadangan batu bara sebesar 2,9 miliar MT dan sumber daya batu bara sebesar 7,8 bilion metrik ton di luar cadangan. Saat ini lokasi untuk pasar batu bara terutama di Asia, Eropa dan Amerika Selatan.

Perseroan juga berencana untuk ekspansi produksi batu bara di KPC dan Arutmin mencapai 100 mtpa. Modal yang diperoleh US$1,1 juta dengan pencapaian pada triwulan empat 2012. Hasil yang diharapkan dari ekpansi ini peningkatan Ebitda rata-rata sebesar US$800 juta per tahun. Sumber pendanaan berasal dari arus kas internal, pembiayaan vendor, dan BOOT pembiayaan.

Selain itu, perseroan juga mengembangkan FBS dan Pendopo mencapai 13 mtpas dengan modal yang diperoleh sebesar US$150 juta dengan pencapaian pada triwulan empat 2012. Peningkatan Ebitda rata-rata sebesar US$100 juta per tahun. Sumber pendanaan berasal dari dana internal BUMI, sekitar US$1 juta yang dicadangkan melalui fasilitas pembayaran kembali yang ditangguhkan dari CIC.

Dalam pengembangan jangka pendek ini, perseroan juga investasi di Recapital untuk pengaturan pemasaran ekslusif pada suatu perusahaan batu bara. Pencapaian dalam waktu dekat dengan hasil yang diharapkan minimum tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 25%. Sumber pendanaan dari obligasi dan berbagai pinjaman bank lainnya.

Manajemen BUMI juga optimis dapat meraih produksi mencapai 64 juta MT pada 2010 meskipun kendati dalam situasi yang penuh tantangan. Selain itu, perseroan juga menargetkan produksi mencapai 31 juta ton pada semester kedua 2010 atau naik sebesar 24%. Sementara penjualan meningkat sebesar 19% dan inventori mencapai level aman sebesar 5 MT di paruh kedua 2010.

Pembiayaan utang perseroan sejak Agustus 2009 hingga saat ini mencapai US$3,175 juta. Sumber utang berasal dari BUMI-CFL (fasilitas CIC) sebesar US$1,900 juta, obligasi konversi sebesar US$375 juta, fasilitas CS sebesar US$300 juta, surat utang yang dijamin sebesar US$300 juta dan obligasi konversi sebesar US$300 juta. Perseroan mengklaim telah mengaplikasikan utang tersebut sebesar US$3,175 juta untuk investasi, akuisisi, pembayaran kembali utang, equity swap, capped call dan modal kerja.

Perseroan juga mengembangkan sektor tambang lainnya seperti seng, timah, tembaga, emas, bijih besi dan coal bed methane untuk meningkatkan portofolio perseroan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar